Wednesday, February 22, 2017

Profil Baitul Qu`an Daarul Hijrah

Baitul Qur`an Daarul Hijrah
www.daarulhijrah.org

Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dengan pesatnya. Dampak dari kemajuan tersebut dapat kita rasakan, berbagai macam kemudahan dan kesenangan yang semakin beranekaragam yang membuat kita semakin mudah mendapatkan informasi-informasi baik dari lokal, nasional maupun internasional dan semakin mudah pula dalam menjalankan kehidupan karena segala hal yang kita butuhkan dapat terpenuhi dengan kecanggihannya.

Akan tetapi sebaliknya dampak dari hal itu pula membuat semua orang terlena, terutama generasi muda dan masyarakat yang tidak dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan, serta pendidikan agama yang tidak memadai membuat mereka semakin terperosok ke dalam lumpur yang penuh dengan dosa dan jauh dari nilai-niali ajaran Islam. Selain itu pengaruh yang kuat dari budaya asing yang kita kenal dengan istilah modernisasi dan westernisasi terkadang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan adat ketimuran, budaya tersebut masuk dengan begitu mudahnya dan sudah merambah dengan sangat cepat ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits tidak diindahkan lagi. 

Sering kita jumpai masih banyak masyarakat yang minim dalam membaca Al-Qur’an apalagi untuk memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an, pergaulan bebas antara muda-mudi, mengejar kesenangan pribadi tanpa memperhatikan hak orang lain (bersikap egois), kurang peduli antar sesama, masih banyak anak-anak, remaja atau masyarakat yang tidak lagi mematuhi aturan-aturan yang diberikan orang tua, guru-guru serta aturan-aturan yang ada di masyarakat dan bangsa ini, melakukan kemaksiatan dengan bangga dan terang-terangan, lemahnya karakter atau akhlak pada diri dan penyimpangan lainnya. 

Apabila hal tersebut terus dibiarkan dan tanpa adanya solusi yang jelas untuk mencegahnya, maka dikhawatirkan akan berakibat pada terjadinya krisis multidimensi, seperti krisis ekonomi, sosial, dan budaya bahkan akan berakibat pada krisis moral/ akhlak sebagaimana yang disebutkan di atas, sehingga pada akhirnya akan mengganggu stabilitas keamanan bangsa ini. 

Mendasari hal tersebut, maka kami memandang majelis ta’lim merupakan salah satu lembaga non formal yang dapat memberikan konstribusi cukup besar dalam pembentukan akhlak dan pribadi muslim sesuai dengan tuntunan Rosulullah Saw terlepas dari itu semua, majelis ta’lim dan masjid merupakan kombinasi yang sangat penting dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat muslim pada khususnya, selain dalam rangka penghayatan, pengamalan dan pelaksanaan ajaran agama juga sebagai peneguhan syi’ar-syi’ar agama Islam serta tempat berkumpulnya para ulama, umara dan umat. Majelis ta’lim diadakan dalam rangka memecahkan berbagai problematika mental, kerusakan moral, kegelisaan jiwa, keresahan hati, dan berbagai masalah ruhaniah lainnya selain itu juga mampu membentengi para jam’ah dalam menghadapi perkembangan-perkembangan hidup dan kemajuan teknologi di era globalisasi ini, sehingga tetap berpegang teguh pada syari’at Islam. Oleh karena itu sungguh penting peran majelis ta’lim dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini dan menjadi sebuah tugas bersama yang harus diperhatikan dan didukung oleh semua pihak, sehingga rencana yang mulia ini dapat terlaksana secara maksimal dan semakin menambah semangat dalam memperjuangkan nilai-nilai agama Islam sesuai tuntunan nabi Muhammad SAW dan menjadi masyarakat Qur’ani.

Maksud dan Tujuan Majelis Ta’lim

1. Mengokohkan aqidah (keimanan) jama’ahnya.
2. Membentuk insan yang Qur’ani.
3. Membentuk lingkungan yang Islami dengan menjalankan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya.
4. Membentuk akhlakul karimah jama’ah melalui Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW.
5. Mendidik anak-anak dan pemuda untuk menjadi pecinta Al-Qur’an dan penghafal Al-Qur'an.
6. Menjadikan jama’ah sebagai orang tua yang mampu mendidik dan memberikan panutan anaknya dengan baik, sehingga menjadi kader umat yang berkualitas.
7. Membina para pemuda menjadi generasi Qur’ani. .

No comments:

Post a Comment